MANFAAT PUASA
Halo Shob. Ada yang tau gak nih kalau bulan ini kita sudah memasuki Bulan Muharram? Dan ternyata terdapat puasa sunnah yaitu Puasa Tasu’a dan Asyura yang dilaksanakan pada hari ke-9 dan 10 bulan Muharram. Rasulullah SAW bersabda “Puasa yang paling utama setelah (puasa) Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah -Muharram. Sementara shalat yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat malam.” (HR. Muslim).
Nah, ngomongin soal puasa, Bidang Ipmawati mau share nih apa aja yaa manfaat puasa khususnya bagi kesehatan tubuh? Check this out.
Menjalankan ibadah puasa Ramadhan maupun puasa sunnah lainnya memberikan manfaat kesehatan bagi tubuh, tentunya jika puasanya dilakukan secara benar. Bagaimana caranya? Pastinya yang sudah membaca mengenai topik sebelumnya yang berjudul “Tips Puasa Sehat” akan tahu caranya agar puasa yang dilakukan sehat. Jika tidak dilakukan dengan sehat, puasa dapat melemahkan tubuh dan membahayakan kesehatan. Sebaliknya, puasa yang sehat tentunya memberikan manfaat kesehatan.
Dalam keadaan normal, sumber energi utama dalam tubuh yang berupa gula akan disimpan di hati dan otot. Pada saat puasa, gula yang disimpan tesebut digunakan untuk menghasilkan energi yang diperlukan tubuh. Selama puasa, frekuensi dan waktu makan akan berkurang dari biasanya. Hal ini berdampak postif bagi kondisi tubuh dimana dengan berpuasa dapat mengurangi adanya kerusakan pada usus dan memperbaiki peradangan.
Selain itu bagi orang yang memiliki kategori berat badan berlebih, dengan berpuasa dapat menurunkan kadar lemak. Namun, pada 2-5 minggu setelah Ramadhan, studi penelitian menunjukkan bahwa komposisi tubuh dapat kembali seperti sebelum bulan Ramadhan.
Penelitian lain juga menyebutkan bahwa dengan berpuasa dapat meningkatkan proteksi terhadap pembuluh darah, dimana terjadi penurunan zat-zat yang memicu peradangan dan stress oksidatif. Stres oksidatif terjadi ketika jumlah radikal bebas (molekul yang sangat reaktif) lebih banyak dan pertahanan tubuh (antioksidan) tidak seimbang.
Akibat adanya radikal bebas mengakibatkan kerusakan pada membran sel dan kemungkinan tubuh berisiko terserang berbagai penyakit. Nah dengan berpuasa dapat menurunkan stress oksidatif. Selain itu, kondisi ini didukung dengan perbaikan kolesterol baik, sehingga mengurangi risiko terjadinya plak pembuluh darah yang dapat menyebabkan kondisi yang mengancam nyawa, seperti stroke ataupun penyakit jantung koroner. Plak pada pembuluh darah ini merupakan hasil dari tumpukan kolesterol, kalsium, dan sel radang. Adanya penurunan stress oksidatif dan zat-zat yang memicu peradangan menyebabkan penurunan risiko terjadinya kanker.
Oleh : Tri Ayu Kharisma
Bendahara PD IPM Kulon Progo
Mahasiswi Fakultas Kedokteran
Reference
Adawi, M. et al. (2017) ‘Ramadan fasting exerts immunomodulatory effects: Insights from a systematic review’, Frontiers in Immunology, 8(NOV). doi: 10.3389/fimmu.2017.01144.
Faris, M. A. I. E. et al. (2019) ‘Impact of diurnal intermittent fasting during Ramadan on inflammatory and oxidative stress markers in healthy people: Systematic review and meta-analysis’, Journal of Nutrition and Intermediary Metabolism, 15(August 2018), pp. 18–26. doi: 10.1016/j.jnim.2018.11.005.
Fernando, H. A. et al. (2019) ‘Effect of ramadan fasting on weight and body composition in healthy non-athlete adults: A systematic review and meta-analysis’, Nutrients, 11(2), pp. 1–24. doi: 10.3390/nu11020478.
Paoli, A. et al. (2019) ‘The influence of meal frequency and timing on health in humans: The role of fasting’, Nutrients, 11(4), pp. 1–19. doi: 10.3390/nu11040719.